Ilmu Tiada Bertepi; Cinta tiada berbatas; }

Selasa, 25 Januari 2011

telaah hadis tanda tanda kiamat

 
Bismillahirrahmaanirrahiim...



“Wahai Rasulullah, kapan terjadi kiamat?” Rasulullah Saw. menjawab, “Yang ditanya tidaklah lebih tahu dari yang bertanya. Akan tetapi aku akan sampaikan ciri-cirinya. Jika seorang perempuan melahirkan majikannya. Itulah tanda kiamat. Dan jika orang tanpa alas kaki dan telanjang menjadi pemimpin, itulah di antara tandanya yang merupakan lima hal yang tidak mengetahuinya selain Allah. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (H.R. Bukhari)

Tidak satu pun selain Allah yang mengetahui kapan persisnya terjadi hari kiamat. Siapa pun yang mengklaim mengetahui waktu terjadinya kiamat, pastilah bohongnya, meskipun dia mengemukakan hitungan-hitungan yang tampak ilmiah. Hal ini ditegaskan dalam Firman Allah Swt.
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لا تَأْتِيكُمْ إِلا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’” (Q.S. Al-A’raf [7]: 187)

Meski kiamat tidak dapat diketahui pasti kedatangannya, namun sejauh yang dijelaskan dalam Al-Quran dan sunnah, kita wajib mengimani tanda-tandanya. Rasulullah Saw. dalam banyak hadits telah menyebutkan beberapa tanda kiamat shugra (kecil) yang sebagian besarnya berkisar pada kerusakan manusia di akhir zaman, munculnya fitnah-fitnah (bencana-bencana) di tengah mereka, dan jauhnya mereka dari petunjuk Allah serta jalan para Rasul.

Tentang kiamat shugra, terdapat banyak hadits shahih yang menjelaskan hal itu. Salah satu diantaranya adalah hadits yang memuat dialog antara Jibril dan Rasulullah Saw. seperti tersebut di atas.

Makna “perempuan melahirkan majikannya” dalam hadits tersebut di atas adalah durhakanya anak kepada ibunya. Sedangkan makna “jika orang tanpa alas kaki dan telanjang menjadi pemimpin”, sebagaimana dijelaskan ahli tafsir Al-Qurthubi, adalah terjadinya perubahan situasi yang membuat orang-orang dari desa (yang semula papa) memimpin negara dengan cara tiran, lalu harta mereka menjadi melimpah-ruah, serta obsesi mereka tidak lebih dari membangun gedung-gedung dan berbangga-bangga dengannya.”

Hadits lain, dari Anas Bin Malik (semoga Allah merihdoinya), menyampaikan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Kapan terjadi kiamat?” Rasulullah Saw. menjawab, “Jika amanah disia-siakan maka tunggulah kehancuran.” Ia bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakan amanah itu?” Beliau menjawab, “Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancuran.” (H.R. Bukhari)

Itulah hadits-hadits yang menerangkan bahwa terjadinya kiamat ditandai dengan kehancuran moral dan perilaku manusia. Di samping hadits-hadits yang disebut di atas, masih banyak lagi hadits-hadits shahih lainnya yang menyebutkan tanda-tanda lain kiamat yang muncul sebelum terjadinya kiamat.

Mengenai tanda-tanda kiamat kubra, sepuluh di antaranya telah disebutkan dalam beberapa hadits-hadits shahih seperti hadits Hudzaifah Bin Usaid Al-Ghifari yang mengatakan:

Hadits lain, dari Anas Bin Malik (semoga Allah merihdoinya), menyampaikan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Kapan terjadi kiamat?” Rasulullah Saw. menjawab, “Jika amanah disia-siakan maka tunggulah kehancuran.” Ia bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakan amanah itu?” Beliau menjawab, “Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancuran.” (H.R. Bukhari)


Itulah hadits-hadits yang menerangkan bahwa terjadinya kiamat ditandai dengan kehancuran moral dan perilaku manusia. Di samping hadits-hadits yang disebut di atas, masih banyak lagi hadits-hadits shahih lainnya yang menyebutkan tanda-tanda lain kiamat yang muncul sebelum terjadinya kiamat.

Mengenai tanda-tanda kiamat kubra, sepuluh di antaranya telah disebutkan dalam beberapa hadits-hadits shahih seperti hadits Hudzaifah Bin Usaid Al-Ghifari yang mengatakan:

“Nabi Saw. datang kepada kami, sementara kami tengah berbincang-bincang. Beliau bertanya, ‘Apa yang sedang kalian perbincangkan?’ Mereka menjawab, ‘Kami sedang membicarakan masalah hari kiamat.’ Rasulullah Saw. berkata, ‘Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi hingga kalian –sebelumnya- melihat sepuluh tanda.’ Lalu beliau menyebut asap, dajjal, binatang, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa Bin Maryam, Ya’juj, Ma’juj dan terjadi tiga kegelapan: kegelapan di timur, kegelapan di barat, dan kegelapan di jazirah Arab. Dan akhir dari semua itu adalah keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat perhimpunannya.” (H.R. Muslim)

Berikut ini akan dijelaskan tanda-tanda paling penting dan paling masyhur menurut para ulama, terutama para pensyarah hadits.

1. Terbitnya matahari dari arah barat.

Dalam banyak hadits shahih disebutkan bahwa terbitnya matahari dari arah barat itu merupakan tanda pertama yang akan muncul. Abdullah Bin ‘Amr Bin Ash (semoga Allah meridhoinya) telah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

“Sesungguhnya tanda (kiamat) yang pertama keluar adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada manusia di waktu pagi. (Tanda mana pun) yang datang lebih dulu (dari kedua tanda itu), maka yang belakangan itu datang tidak jauh dari yang pertama.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud)


2. Munculnya binatang (dabbah).

Allah Swt. mengisyaratkan munculnya binatang ini dalam firman-Nya:
وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِنَ الأرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لا يُوقِنُونَ

"Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (Q. S. An-Naml [27]: 82)

Berdasarkan banyak hadits, binatang yang dimaksud bukanlah binatang biasa yang kita kenal. Namun demikian, baik Al-Quran maupun sunnah tidak menjelaskan bentuk dan jenis binatang tersebut.

Penyebutan sifat-sifatnya dalam beberapa kitab didasarkan pada riwayat-riwayat yang tidak sampai pada derajat shahih dan kita tidak dibebani untuk mengetahui sifat-sifat binatang itu. Cukuplah untuk kita berpegang pada nash Al-Quran dan hadits yang shahih yang menginformasikan bahwa keluarnya binatang itu merupakan salah satu tanda datangnya kiamat.
3. Munculnya Dajjal.

Di antara tanda-tanda datangnya kiamat adalah munculnya “seseorang” yang disebut Dajjal. Tentang Dajjal ini, ada sejumlah hadits shahih yang di antaranya disampaikan oleh ‘Abdullah Bin ‘Umar (semoga Allah meridhoinya) yang mengatakan:

“Rasulullah Saw. berdiri di hadapan orang-orang, lalu memuji Allah sebagaimana layaknya, kemudian ia menyebut-nyebut Dajjal seraya mengatakan, ‘Sesungguhnya aku ingin mengingatkan kalian tentang Dajjal, dan tidak ada seorang nabi pun melainkan pasti ia mengingatkan kaumnya tentang itu. Tapi aku akan mengatakan apa yang tidak dikatakan oleh nabi mana pun kepada kaumnya: bahwa Dajjal itu picak (bermata satu) dan bahwa Allah tidaklah picak.’” (H.R. Bukhari dan Muslim)
“Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Iraq. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.
“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi.

Tidak ada komentar: