1.
Hendaklah kamu menghindari persahabatan dengan orang yang dapat membuatmu menjauh dari Allah SWT dan dari perbuatan taat kepada-Nya, atau yang membuat kamu lupa berdzikir kepada-Nya, baik yang ia lakukan dengan ungkapan terang-terangan ataupun yang tersembunyi.
Menghindar dari ajakan yang melalui ucapan yang terang-terangan tentunya sudah jelas bagimu. Sedangkan menghindar dari ajakan yang tersembunyi adalah dengan menyadari bahwa untuk tidak sekalipun kamu duduk-duduk bersama seseorang yang menyembunyikan di dalam hatinya niatan untuk meninggalkan berbagai ketaatan kepada Allah, atau yang terus-menerus melakukan berbagai pelanggaran terhadap perintah-perintah-Nya. Tidaklah duduk-duduk dengan mereka kecuali akan mengalir pula dari hatinya ke hatimu suatu perasaan persetujuan, walaupun hanya sedikit, atas sikap mereka.
Maka hendaklah kamu pada jaman seperti sekarang ini, tidak memilih duduk berbincang-bincang bersama seseorang, kecuali jika kamu merasa yakin dapat memperoleh manfaat darinya dalam agamamu. Misalnya dengan duduk bersamanya, kamu bertambah kesadaran akan pentingnya jalan beragama yang kamu tempuh. Atau kamu bertambah semangat dalam upaya meraih apa yang kamu cita-citakan. Atau kamu sendiri yang justru dapat memberinya manfaat dalam agamanya. Namun semua itu tidak boleh dilakukan kecuali setelah kamu benar-benar yakin akan keselamatan diri sendiri. Camkanlah hal ini baik-baik!
[Wasiat-Wasiat Habib Abdullah Al-Haddad, Al-Allamah Al-Habib Abdullah Al-Haddad, cetakan I, 2000, penerbit Kharisma, Bandung]
Hendaklah kamu menghindari persahabatan dengan orang yang dapat membuatmu menjauh dari Allah SWT dan dari perbuatan taat kepada-Nya, atau yang membuat kamu lupa berdzikir kepada-Nya, baik yang ia lakukan dengan ungkapan terang-terangan ataupun yang tersembunyi.
Menghindar dari ajakan yang melalui ucapan yang terang-terangan tentunya sudah jelas bagimu. Sedangkan menghindar dari ajakan yang tersembunyi adalah dengan menyadari bahwa untuk tidak sekalipun kamu duduk-duduk bersama seseorang yang menyembunyikan di dalam hatinya niatan untuk meninggalkan berbagai ketaatan kepada Allah, atau yang terus-menerus melakukan berbagai pelanggaran terhadap perintah-perintah-Nya. Tidaklah duduk-duduk dengan mereka kecuali akan mengalir pula dari hatinya ke hatimu suatu perasaan persetujuan, walaupun hanya sedikit, atas sikap mereka.
Maka hendaklah kamu pada jaman seperti sekarang ini, tidak memilih duduk berbincang-bincang bersama seseorang, kecuali jika kamu merasa yakin dapat memperoleh manfaat darinya dalam agamamu. Misalnya dengan duduk bersamanya, kamu bertambah kesadaran akan pentingnya jalan beragama yang kamu tempuh. Atau kamu bertambah semangat dalam upaya meraih apa yang kamu cita-citakan. Atau kamu sendiri yang justru dapat memberinya manfaat dalam agamanya. Namun semua itu tidak boleh dilakukan kecuali setelah kamu benar-benar yakin akan keselamatan diri sendiri. Camkanlah hal ini baik-baik!
[Wasiat-Wasiat Habib Abdullah Al-Haddad, Al-Allamah Al-Habib Abdullah Al-Haddad, cetakan I, 2000, penerbit Kharisma, Bandung]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar